Senin, 01 Mei 2023

Bukan Hanya Manusia, Hewan-Hewan Ini Juga Bisa Mabuk Parah

 

Bukan Hanya Manusia, Hewan-Hewan Ini Juga Bisa Mabuk

Kuda dan Locoweed

Kuda dan Locoweed
Kuda dan Locoweed via equinesimplified.com

Locoweed adalah nama dari sejenis rumput yang diberi nama demikian sebagai akibat dari efek yang ditimbulkannya pada hewan yang memakannya. Nama tanaman ini berasal dari kata “loco” (bahasa Spanyol untuk “gila”) serta “weed” (bahasa Inggris untuk “rumput”).

Bukan tanpa alasan kenapa locoweed memiliki nama seperti itu. Jika ada hewan yang memakan rumput ini, maka hewan tersebut akan langsung mengalami sindrom yang dikenal sebagai locoisme. Hewan yang mengalami locoisme akan menunjukkan gejala-gejala seperti mondar mandir layaknya orang bingung, mengeluarkan air liur berlebihan, hingga lemah lunglai.

Meskipun locoweed memberi dampak negatif pada hewan yang memakannya, locoweed juga memberikan efek ketagihan. Khususnya pada hewan kuda. Jika seekor kuda sampai memakan locoweed, maka kuda tersebut menjadi tergila-gila akan locoweed dan kemudian akan terus memakannya.

Sudah disinggung sebelumnya kalau locoweed bakal membuat hewan yang memakannya bertingkah seperti hewan linglung. Namun dampak negatif terbesar dari locoweed baru akan nampak jika kuda tersebut memakan locoweed hingga 2 minggu lebih. Kuda tersebut akan mengalami penurunan berat badan dan tidak bisa lagi berjalan secara normal.

Kuda sendiri bukanlah satu-satunya hewan yang terdampak pada locoweed. Hewan-hewan ternak semisal domba dan lembu juga bakal mengalami efek serupa jika sampai memakan locoweed.

Hewan ternak yang terdampak oleh locoweed jelas bukanlah hal yang disukai oleh kalangan peternak dan penggembala karena ketagihan locoweed bakal membuat hewan yang bersangkutan menjadi lebih kurus dan lebih sulit untuk dijual dengan harga tinggi.

Atas sebab itulah, di Amerika Serikat kalangan peternak setempat diberikan penyuluhan mengenai cara mengenali locoweed dan gejala-gejala hewan yang menderita locoisme.

Burung dan Semut

Burung dan Semut
Burung dan Semut via listverse.com

Kalangan ornitologis atau pakar burung sudah lama merasa terheran-heran saat melihat perilaku burung yang satu ini. Dalam perilaku yang dimaksud, seekor burung akan mengambil semut dengan paruhnya, lalu menggosok-gosokkannya pada sekujur bulu badannya.

Oleh kalangan ornitologis di luar negeri, perilaku unik burung tersebut dikenal dengan istilah anting atau menyemut. Ada beberapa jenis burung yang diketahui melakukan perilaku anting.

Menurut salah satu pendapat, burung melakukan anting semata-mata agar bulunya aman dari parasit. Pasalnya semut menghasilkan senyawa asam formik atau asam semut.

Menurut pendapat lain, burung melakukan anting supaya bisa memakan semut tanpa terpengaruh oleh senyawa asam yang dihasilkan oleh semut. Sahabat anehdidunia.com jika burung tersebut ditawari oleh semut yang tidak mengandung asam semut, maka burung tersebut tidak akan menggosokkan semut pada bulunya, tetapi langsung memakannya.

Ada pula yang berpendapat bahwa burung-burung tertentu sengaja bersusah payah membersihkan semut dan memakanya karena semut mengandung senyawa khusus yang memberikan efek mabuk dan ketagihan pada burung.

Pendapat ini sendiri muncul karena burung yang baru saja memakan semut sesudah itu bakal terlihat mengepak-ngepakkan sayapnya seolah sedang kegirangan. Atau jika tidak, burung tersebut nampak terbaring dengan sayap terentang seolah-olah sedang teler.

Lumba-Lumba dan Ikan Buntal

Lumba-Lumba dan Ikan Buntal
Lumba-Lumba dan Ikan Buntal via kompas.com

Ikan buntal adalah sejenis ikan laut yang bisa menggembungkan dirinya sendiri hingga seperti bola. Supaya dirinya nampak semakin berbahaya, ikan buntal tertentu memiliki duri yang bakal menegak saat dirinya berubah menjadi bola.

Ada pula ikan buntal yang tidak dilengkapi dengan duri, namun memiliki racun sebagai pertahanan diri. Racun ikan buntal terkenal sebagai salah satu racun paling berbahaya di dunia hewan. Pasalnya di Jepang sana, sudah ada banyak kasus di mana orang-orang meninggal seusai memakan ikan buntal.

Meskipun beracun, nyatanya tetap ada hewan laut yang sengaja mencari-cari ikan ini. Lumba-lumba adalah hewan laut tersebut.

Normalnya jika lumba-lumba berhasil menangkap ikan mangsanya, lumba-lumba akan mencaplok hewan tersebut dan menelannya sesegera mungkin. Namun saat berpapasan dengan ikan buntal, lumba-lumba akan menggosok-gosokkan moncongnya seara lembut pada ikan buntal.

Karena merasa terganggu, ikan buntal akan mengeluarkan racunnya. Racun itulah yang kemudian akan dimakan oleh lumba-lumba.

Saat lumba-lumba sudah menelan racun tersebut, lumba-lumba tersebut kemudian akan menjadi teler dan melayang tanpa bergerak sama sekali di bawah permukaan laut.

Kanguru dan Daun Opium

Kanguru dan Daun Opium
Kanguru dan Daun Opium via wallpaperbetter.com

Opium atau candu adalah nama dari sejenis tanaman yang daunnya kerap disalahgunakan menjadi bahan baku narkoba, misalnya heroin. Meskipun begitu, karena daun opium juga bisa diolah menjadi bahan baku obat bius, opium pun masih tetap ditanam secara legal di sejumlah negara.

Australia adalah contoh dari negara yang mengizinkan penanaman opium. Sebanyak separuh pasokan opium dunia diketahui berasal dari negara tetangga Indonesia ini.

Bicara soal Australia, negara ini juga terkenal dengan faunanya yang eksotis dan tidak dapat dijumpai di benua lain. Walabi adalah contoh dari hewan tersebut. Walabi merupakan hewan khas Australia yang penampilannya menyerupai kanguru, namun ukurannya lebih kecil.

Keberadaan ladang opium di Australia pada gilirannya menyebabkan hewan ini tanpa sengaja berpapasan dengan tanaman tersebut. Dan seperti halnya pada manusia, opium juga menyebabkan efek kecanduan dan teler pada walabi.

Contoh dari kasus walabi kecanduan opium pernah terjadi di Pulau Tasmania, pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Australia. Pada awalnya, ada seorang petani opium setempat yang merasa heran kenapa ada jejak menyerupai lingkaran pada ladangnya.

Saat petani tersebut melakukan penyelidikan, barulah diketahui kalau ada walabi yang menerobos masuk ke dalam ladangnya. Walabi tersebut kemudian memakan opium hingga sempoyongan dan tidak bisa lagi melompat lurus ke depan.

Akibatnya, saat walabi tersebut mencoba melintasi ladang opium, rute jejak lompatannya terlihat melingkar layaknya orang yang sedang berputar-putar sambil menginjaki tanaman di depannya.

Lemur dan Kaki Seribu

Lemur dan Kaki Seribu
Lemur dan Kaki Seribu via wikipedia.org

Lemur adalah sejenis hewan primata yang hanya dapat ditemukan di Madagaskar, suatu negara pulau yang terletak di sebelah timur Afrika. Jika anda gemar menonton film kartun, maka hewan ini seharusnya tidak asing bagi anda karena lemur pernah muncul di film Madagascar serta serial kartun The Penguins of Madagascar.

Lemur mudah dikenali dengan melihat ekornya yang panjang dan bergaris-garis. Ekor lemur yang panjang membantunya bergerak dengan lincah saat memanjat pohon dan melarikan diri dari bahaya.

Lemur juga memiliki kebiasaan unik. Hewan ini memiliki kegemaran mencari kaki seribu dan menggunakannya untuk mabuk sembari membersihkan diri.

Kaki seribu memiliki kemampuan mengeluarkan cairan yang berbau menyengat untuk mempertahankan diri. Cairan inilah yang dicari-cari oleh lemur. Saat lemur sudah berhasil menangkap kaki seribu, lemur akan mengolesi dirinya dengan cairan yang dikeluarkan oleh kaki seribu.

Karena cairan tersebut berbau tidak enak dan memiliki efek berbahaya bagi serangga, hewan-hewan semisal lalat tidak akan mau lagi hingga pada bulu lemur.

Namun cairan tersebut ternyata juga memiliki efek memabukkan bagi lemur. Pasalnya sesudah mengolesi dirinya dengan cairan dari kaki seribu, lemur yang bersangkutan bakal terlihat sempoyongan dan menggosok-gosokkan dirinya sendiri. Bak peribahasa sekali tepuk dua lalat, lemur tersebut bisa membersihkan diri sembari mendapat kesenangan tambahan.


Sumber :
https://listverse.com/2017/03/23/10-intoxicating-ways-animals-use-drugs/
Previous Post
Next Post

0 komentar: