Sabtu, 21 Oktober 2023

Bak Kisah Horor, 5 Alat Bedah Ini Pernah Tertinggal dalam Tubuh Pasien

Saat seseorang melakukan kegiatan memakai peralatan, kadang-kadang ada peralatan yang lupa dikembalikan ke tempat awalnya. Dalam banyak kasus, hal macam itu dianggap sebagai kesalahan sepele. Namun bagaimana jika kasusnya adalah alat bedah yang tertinggal dalam tubuh pasien? Berikut ini adalah 5 contoh kasus horor tersebut.

Sarung Tangan

sarung tangan
sarung tangan via kompas.com

Pada bulan April 2017, seorang wanita menjalani operasi di Marseille, Perancis, untuk menghentikan menstruasi berlebihan yang dialaminya. Saat menjalani operasi, tim dokter yang menangani wanita tersebut mengatakan bahwa selepas operasi, wanita yang bersangkutan tidak akan mengalami rasa sakit maupun pendarahan lagi.

Operasi tersebut berjalan tanpa kendala. Namun tidak lama setelah menjalani operasi, wanita tersebut merasakan sakit pada perutnya. Padahal ia menjalani operasi supaya ia tidak lagi sering-sering mengalami sakit pada perutnya.

Saking parahnya rasa sakit yang ia alami, wanita tersebut sampai mengalami masalah sulit tidur. Ia juga kerap merasakan perih saat buang air kecil.

Karena merasa tidak tahan lagi, wanita tersebut kemudian memeriksakan diri pada dokter. Dokter lantas memberikan obat penghilang rasa sakit pada pasiennya, namun nyatanya rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut masih belum mau pergi.

Sekitar 3 hari kemudian, rasa sakit yang dialami olehnya semakin menghebat. Hingga kemudian mendadak ada sarung tangan karet yang keluar dari kemaluannya. Ternyata ada sarung tangan yang tertinggal di dalam tubuhnya saat ia dulu menjalani operasi.

Keluarnya sarung tangan tersebut juga diikuti dengan pendarahan hebat. Supaya nyawanya bisa diselamatkan, wanita tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit. Saat kondisinya sudah mendingan, wanita tersebut kemudian melayangkan gugatan kepada dokter yang mengoperasinya dulu.

Jarum

jarum
jarum via painterest.com

John Burns Johnson adalah seorang pria berusia 73 tahun asal Tennesse, Amerika Serikat. Pada bulan Mei 2017, ia menjalani operasi jantung di Rumah Sakit TriStar Centennial. Operasi tersebut berjalan selama 9 jam.

Setelah selesai menjalani operasi, dokter bedah yang menangani John baru sadar kalau jarum bedah yang ia gunakan sudah tidak ada.

Belakangan diketahui kalau jarum tersebut ternyata tertinggal di dalam tubuh John. Keberadaan jarum tersebut berhasil diketahui setelah John menjalani pemeriksaan memakai sinar X.

Operasi kedua pun kemudian dilakukan untuk mengeluarkan jarum dari tubuh John. Namun saat operasi dilakukan, dokter tidak berhasil menemukan jarum yang tersembunyi dalam tubuh John.

Sesudah operasi, kondisi kesehatan John secara berangsur-angsur menurun. John akhirnya benar-benar meninggal dunia sebulan kemudian. Jarum yang berada dalam tubuh John baru berhasil ditemukan setelah mayatnya diautopsi.

Tanggapan dari pihak keluarga John sudah bisa diduga. Karena mereka menganggap kalau kematian John diakibatkan oleh keteledoran dokter yang membedah John, pihak keluarga John lantas melayangkan tuntutan hukum kepada pihak rumah sakit.

Di lain pihak, rumah sakit tempat John menjalani operasi menyatakan kalau pihaknya tidak akan menanggapi gugatan dari pihak keluarga John. Namun mereka menyatakan kalau pihaknya tetap merasa bersimpati dengan keluarga almarhum.

Pisau Bedah

pisau bedah
pisau bedah via kumparan.com

Glenford Turner adalah seorang pensiunan militer Amerika Serikat yang didiagnosis menderita kanker prostat. Untuk menghilangkan penyakit yang dideritanya, Glenford pun kemudian menjalani operasi pada tahun 2013.

Sesudah menjalani operasi, rasa sakit yang dialami oleh Glenford nyatanya tidak kunjung pergi hingga bertahun-tahun kemudian. Merasa tidak tahan lagi, Glenford memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter menemukan hal yang mencengangkan. Penyebab rasa sakit pada perut Glenford ternyata bukan berasal dari kanker, melainkan dari pisau bedah yang tertinggal di dalam tubuhnya. Foto sinar X menunjukkan ada pisau bedah kecil yang bersarang di perut bawahnya. Pembedahan pun dilakukan untuk mengeluarkan pisau tersebut. Beruntung bagi Glenford, operasi tersebut berjalan lancar dan pisau bedah tadi bisa dikeluarkan dari tubuh Glenford.

Glenford bukanlah satu-satunya orang yang pernah mengalami masalah pisau tertinggal di dalam tubuh. Victor Hutchison adalah seorang pria yang sempat menjalani operasi pada jantungnya. Seusai operasi, tim dokter kebingungan karena pisau bedah yang mereka gunakan tiba-tiba menghilang.

Tim dokter sempat memeriksa dada Victor memakai sinar X, namun hasilnya nihil. Mengira kalau pisau tersebut tidak tertinggal dalam tubuh Victor, Victor pun diperbolehkan pergi seusai operasi. Hingga beberapa bulan kemudian, Victor mengeluh merasakan sakit pada perutnya.

Victor awalnya diduga merasakan sakit akibat memiliki masalah pada empedunya. Namun saat bagian perut Victor diperiksa memakai sinar X, terungkaplah penyebab asli dari rasa sakitnya. Ada pisau bedah yang tersangkut di dalam rongga perut Victor.

Gunting Bedah

gunting bedah
gunting bedah via kompas.com

Saat kita masih kecil, kita pasti pernah diwanti-wanti oleh orang tua atau guru kita supaya berhati-hati saat memakai gunting. Kalau untuk kasus Pat Skinner, nasihat serupa bisa ditujukan kepada dokter bedah yang menanganinya.

Pat Skinner adalah wanita asal Australia yang berusia 69 tahun. Pada tahun 2001, ia menjalani operasi pada usus besarnya. Seusai operasi, Pat merasakan sakit pada perutnya. Dokter menyatakan kalau rasa sakit tersebut adalah efek samping dari operasinya dan tidak berbahaya.

Namun Pat tidak percaya begitu saja. Pasalnya rasa sakitnya berbeda dengan rasa sakit yang diberitahukan oleh dokter. Karena merasa penasaran, Pat pun memutuskan untuk memeriksakan diri kepada dokter.

Pat lantas menjalani pemeriksaan memakai sinar X. Saat foto hasil pemotretannya diperiksa, terungkaplah penyebab asli rasa sakit yang dialami oleh Pat. Ada gunting sepanjang 18 cm yang tertinggal di dekat tulang ekor Pat.

Gunting tersebut sudah tersangkut begitu lama di dalam tubuh Pat. Sebagai akibatnya, gunting tersebut mulai ditutupi oleh jaringan dari tubuh Pat. Supaya gunting tersebut bisa diangkat tanpa menimbulkan pendarahan berlebihan, dokter terpaksa melakukan operasi untuk mengeluarkan gunting Pat sambil menghilangkan sebagian isi perut Pat.

Segala Macam Peralatan Bedah

segala macam peralatan bedah
segala macam peralatan bedah via republika.co.id

Kasus-kasus yang sudah dibahas di sini sejauh ini baru sebatas menampilkan peristiwa tertinggalnya 1 buah benda di dalam tubuh seseorang. Namun bagaimana jika benda yang tertinggal bukan hanya 1, melainkan banyak?

Dirk Schroeder adalah orang yang pernah memiliki pengalaman tak menyenangkan tersebut. Pada tahun 2009, ia menjalani operasi yang pada awalnya diyakini hanya akan menimbulkan sedikit efek samping.

Apa yang dialami oleh Dirk sesudah operasi sayangnya berbanding terbalik. Sesudai operasi, Dirk kerap merasakan sakit, kelelahan, dan rasa tidak nyaman. Namun pada awalnya dokter menduga kalau hal-hal tersebut hanyalah efek samping dari operasi yang bakal berkurang dengan sendirinya.

Keyakinan tersebut seketika berubah saat suster yang ditugaskan menangani Dirk di kediamannya melihat ada benda yang keluar dari bekas jahitan di tubuh Dirk. Saat tubuh Dirk diperiksa, terungkaplah pemandangan yang bakal mengingatkan anda akan film-fil, horor.

Di dalam tubuh Dirk, ternyata ada 16 benda berbeda yang tersembunyi di dalam tubuhnya. Benda-benda tersebut di antaranya adalah kain pembersih, perban, kompres, jarum, hingga masker bedah.

Karena benda-benda yang ada dalam tubuh Dirk berjumlah banyak, Dirk pun terpaksa menjalani operasi sebanyak 2 kali untuk mengeluarkan semua benda tadi. Sebagian di antara benda tersebut dikeluarkan dalam kondisi sudah tidak lagi utuh.

Sumber :
https://listverse.com/2018/11/22/10-troubling-items-left-in-patients-after-surgery/
https://www.ibtimes.com/woman-sues-doctor-who-left-rubber-glove-inside-her-during-surgery-2645041
https://newschannel9.com/news/nation-world/lawsuit-surgeon-left-needle-inside-patient-who-died-weeks-later
https://www.anehdidunia.com/

5 Benda Aneh yang Pernah Dikenakan oleh Pemain Sepak Bola Saat Bertanding

Seiring dengan kian majunya teknologi kamera dan penyiaran, para penonton kini bisa melihat para pemain dari dekat dengan lebih mudah. Dampaknya, mengenali wajah masing-masing pemain beserta benda yang tengah dikenakannya kini semakin mudah. Berikut ini adalah 5 contoh benda aneh yang pernah dipakai oleh pemain sepak bola saat bertanding.

Masker

Masker
Masker via cnnindonesia.com

Sejak wabah Covid-19 merebak, masker menjadi pemandangan yang kian banyak dijumpai. Pasalnya masker diketahui bisa membantu mencegah penyebaran virus Covid-19 yang menyerang saluran pernapasan.

Melihat orang-orang yang beraktivitas di tempat umum sambil mengenakan masker sudah menjadi pemandangan yang jamak. Namun bagaimana jika yang mengenakan masker adalah pemain sepak bola dan mereka mengenakan masker di tengah-tengah lapangan pertandingan?

Hal itulah yang terjadi di Brazil pada bulan Maret 2020. Saat Gremio hendak bertanding melawan Sao Luiz, para pemain Gremio nampak mengenakan masker saat memasuki lapangan pertandingan.

Usut punya usut, para pemain Gremio ternyata melakukan hal tersebut untuk memprotes kebijakan federasi sepak bola Brazil yang tetap ngotot melanjutkan liga meskipun wabah Covid-19 tengah ganas-ganasnya melanda dunia.

Federasi sepak bola Brazil sendiri pada waktu sudah melarang penonton untuk masuk ke stadion. Namun pihak Gremio tetap merasa tidak puas. Menurut mereka, selama wabah masih belum bisa dikendalikan, maka kompetisi sepak bola Brazil sebaiknya dihentikan sementara.

Meskipun para pemain Gremio tidak menyukai sikap federasi, mereka tetap berkomitmen menjalankan pertandingan ini demi menghormati lawan mereka yang sudah jauh-jauh bertandang ke Stadion Gremio.

Supaya para pemain Gremio bisa bertanding sebaik mungkin, mereka pun beramai-ramai melepas maskernya saat pertandingan sudah dimulai. Pertandingan ini sendiri berakhir dengan kemenangan 3-2 untuk Gremio.

Helm

Helm
Helm via indosport.com

Petr Cech adalah nama dari penjaga gawang kelahiran Republik Ceko. Penggemar sepak bola dunia umumnya mengenal pemain ini sebagai pemain andalan klub Chelsea karena Cech memang sempat bermain untuk klub berbaju biru tersebut dari tahun 2004 hingga 2015. Selama Cech bermain, Chelsea dikenal sebagai salah satu klub dengan pertahanan terbaik di Liga Inggris.

Cech juga terkenal karena di hampir setiap pertandingannya, ia nampak mengenakan helm lunak berwarna hitam. Alasan Cech memakai helm itu sendiri bukan untuk gaya-gayaan semata, tetapi juga untuk melindungi dirinya sendiri.

Semuanya bermula ketika pada tanggal 14 Oktober 2006, Chelsea bertanding melawan Reading. Di tengah-tengah berlangsungnya pertandingan, Cech bertabrakan dengan pemain Reading yang bernama Stephen Hunt.

Naas bagi Cech, ia terhantam lutut Hunt saat keduanya sedang memperebutkan bola di kotak penalti. Akibatnya, Cech pun mengalami cedera parah dan harus ditarik keluar. Saat diperiksa, ternyata Cech mengalami retak pada tulang tengkoraknya.

Cech harus absen selama berbulan-bulan akibat cedera yang dideritanya tersebut. Ia baru kembali bermain pada bulan Januari 2007 saat Chelsea bertanding melawan Liverpool. Dalam pertandingan itu pulalah, untuk pertama kalinya Cech memakai helm pelindung supaya ia tidak kembali mengalami cedera serupa.

Meskipun Cech kini harus memakai helm di setiap pertandingannya, helm tersebut nampaknya tidak banyak berpengaruh bagi Cech. Ia tetap menjadi sosok yang tangguh di bawah gawang dan memiliki peran besar dalam membantu Chelsea menjuarai aneka turnamen. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah ketika ia membawa Chelsea memenangkan adu penalti di final Liga Champions 2012.

Topeng Spider-Man

Topeng Spider-Man
Topeng Spider-Man via indosport.com

Siapa yang tidak tahu Spider-Man? Tokoh komik ini amat terkenal sebagai sosok lincah yang bisa memanjat dinding dan menciptakan jaring bak laba-laba sungguhan. Tingginya popularitas Spider-Man tidak lepas dari fakta bahwa karakter ini sudah berulang kali muncul di media film, game, hingga kartun.

Dalam setiap aksinya, Spider-Man selalu mengenakan topeng berwarna merah dan bergaris-garis untuk menyembunyikan identitasnya. Namun topeng Spider-Man sendiri ternyata bukan hanya dapat dijumpai di ranah fiksi. Jonas Gutierrez adalah nama dari pemain tengah kelahiran Argentina yang pernah membela klub Inggris, Newcastle United. Di Newcastle pulalah, Jonas dijuluki sebagai “Spider-Man” berkat selebrasinya yang unik.

Setiap kali Jonas berhasil mencetak gol, ia akan merayakan golnya dengan cara memakai topeng Spider-Man. Supaya nampak semakin mirip dengan karakter Spider-Man, Jonas juga bakal membuat gerakan memakai tangannya seolah-olah ia sedang menembak jaring.

Selain dikenal dengan perayaannya yang unik, Jonas juga dikenal sebagai pemain yang serba bisa. Pasalnya pemain yang gemar menguncir rambutnya ini bisa bermain di banyak posisi. Mulai dari gelandang sayap, gelandang tengah, hingga bek sayap.

Kacamata

Kacamata
Kacamata via republika.com

Melihat orang memakai kacamata bukanlah hal yang aneh. Bagi orang-orang yang memiliki gangguan penglihatan, memakai kacamata bisa membantu memperbaiki penglihatan mereka. Sementara bagi mereka yang memiliki penglihatan normal, memakai kacamata dengan warna dan model tertentu bisa membuat penampilan orang tersebut nampak semakin menarik.

Kacamata sendiri terkenal sebagai benda yang mudah pecah atau mudah patah. Oleh sebab itulah, orang-orang normalnya tidak akan memakai kacamata saat sedang berolah raga. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pemain yang satu ini.

Edgard Davids adalah nama dari pemain sepak bola asal Belanda dengan perjalan karir yang cukup cemerlang. Saat masih aktif bermain, pemain berambut panjang ini pernah memperkuat klub-klub besar seperti Juventus, Ajax, hingga Barcelona.

Davids juga terkenal karena saat bertanding, ia kerap terlihat mengenakan kacamata. Davids sendiri memakai kacamata bukan untuk penampilan semata. Karena Davids memiliki glaukoma pada matanya, Davids pun sejak itu harus mengenakan kacamata pelindung yang bentuknya menyerupai kacamata renang.

Meskipun harus memakai kacamata saat bertanding, hal tersebut tidak lantas membuat Davids merasa minder saat berada di atas lapangan. Pemain berdarah Suriname ini justru amat disegani oleh kawan dan lawannya karena selalu bermain ngotot di setiap pertandingan. Sampai-sampai ia dijuluki sebagai “Pitbull” (sejenis anjing yang terkenal akan kekuatannya).

Bra

Artem Dobvyk
Artem Dobvyk via fajar.co.id

Jika mendengar kata bra, maka orang-orang seketika akan membayangkan pakaian dalam yang biasa dikenakan oleh kaum wanita. Namun kalau di ranah sepak bola, bra ternyata bukan hanya dikenakan oleh kaum wanita. Kaum pria pun juga ada yang mengenakan bra.

Pada perhelatan Euro 2020 lalu, publik sepak bola dunia terheran-heran saat melihat pertandingan antara Ukraina melawan Swedia. Dalam pertandingan tersebut, pemain Ukraina yang bernama Artem Dobvyk berhasil mencetak gol.

Bukan gol tersebut yang membuat publik sepak bola kebingungan, melainkan apa yang terjadi saat Dobvyk merayakan gol. Ketika Dobvyk membuka bajunya, ia terlihat sedang mengenakan benda menyerupai bra berwarna hitam.

Walaupun terlihat konyol, ternyata ada alasan khusus mengapa Dobvyk – beserta pesepak bola lainnya – mengenakan bra. Bra tersebut bukanlah bra biasa, melainkan bra yang dilengkapi dengan aneka macam perangkat canggih.

Saat pemain mengenakan bra khusus tersebut, hal-hal seperti senyut jantung, kecepatan, hingga laju yang sudah ditempuh oleh pemain bisa terekam lewat bra tadi. Dengan begitu, pelatih dan staf tim bisa langsung tahu apakah pemain tersebut bermain lebih ngotot atau lebih malas daripada biasanya. Hal tersebut kemudian bisa dijadikan patokan oleh pelatih jika ia ingin mengubah taktik atau melakukan pergantian pemain.

Sumber :
https://www.bbc.com/sport/football/51901138
https://en.wikipedia.org/wiki/Petr_%C4%8Cech
https://en.wikipedia.org/wiki/Jon%C3%A1s_Guti%C3%A9rrez
https://en.wikipedia.org/wiki/Edgar_Davids
https://www.nationalworld.com/sport/football/why-do-footballers-wear-bras-ukrainian-footballer-artem-dovbyk-appeared-to-reveal-sports-bra-after-goal-3291733
https://www.anehdidunia.com/

5 Contoh Kekejaman Genghis Khan dan Para Pengikutnya

Genghis Khan merupakan tokoh di balik berdirinya Kekaisaran Mongol pada Abad Pertengahan. Pada puncak kekuatannya, wilayah Mongol membentang mulai dari China hingga Eropa Timur. Karena Genghis Khan melakukannya lewat jalur perang, sejarah pun mencatat ada begitu banyak peristiwa sadis yang terjadi sepanjang upaya penaklukannya. Berikut ini adalah contoh-contoh peristiwa yang menunjukkan bagaimana kejamnya Genghis Khan dan para pengikutnya.

Genghis Khan Pernah Membunuh Saudaranya Sendiri Karena Berebut Makanan

Genghis Khan Pernah Membunuh Saudaranya Sendiri Karena Berebut Makanan
Genghis Khan Pernah Membunuh Saudaranya Sendiri Karena Berebut Makanan via idntimes.com

Sebelum dikenal dengan nama Genghis Khan, Genghis pada awalnya lahir dan besar dengan nama Temujin. Di masa kecilnya, Temujin memiliki kehidupan yang cukup terjamin karena ia adalah putra dari seorang kepala suku Mongol yang disegani.

Situasi tersebut seketika berubah ketika ayah Temujin diracun oleh suku saingannya hingga tewas. Akibatnya, Temujin dan keluarganya sejak itu terpaksa hidup terlunta-lunta. Untuk bertahan hidup, mereka memakan tanaman dan bangkai hewan yang teronggok di tepi jalan. Sulitnya kehidupan yang harus dijalani oleh Temujin secara berangsur-angsur mengubah kepribadiannya.

Saat Temujin menginjak usia 14 tahun, ia menemukan ikan dan kemudian membawanya pulang untuk dimakan bersama-sama. Namun saat Temujin sudah tiba di rumahnya, ikan tersebut malah dimakan sendirian oleh saudaranya yang bernama Behter.

Temujin jelas tidak terima karena ikan yang sudah ia dapat dengan susah payah malah dimakan sendirian oleh saudaranya. Sejak itu, Temujin pun menaruh dendam kepada Behter. Saat ia melihat Behter sedang sendirian di tempat sepi, Temujin langsung memanah Behter hingga tewas.

Tindakan Temujin tersebut ternyata diketahui oleh ibunya. Maka, ibu Temujin pun kemudian langsung memarahi Temujin. Namun teguran keras dari ibunya nampaknya tidak banyak mengubah sikap Temujin. Pasalnya di kemudian hari, ia bakal membunuh lebih banyak orang demi mewujudkan ambisi pribadinya.

Genghis Khan Pernah Membantai Orang-Orang Hanya Karena Mereka Terlalu Tinggi

Genghis Khan Pernah Membantai Orang-Orang Hanya Karena Mereka Terlalu Tinggi
Genghis Khan Pernah Membantai Orang-Orang Hanya Karena Mereka Terlalu Tinggi via quora.com

Sudah disinggung sebelumnya kalau Genghis Khan harus kehilangan ayahnya begitu dini akibat diracun oleh suku saingannya. Maka, saat Genghis Khan sudah menginjak usia 20 tahun dan memiliki pasukannya sendiri, ia memerintahkan pasukannya untuk menyerbu suku Tatar yang sudah menewaskan ayahnya.

Upaya balas dendam tersebut berhasil terwujud. Genghis dan pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Tatar dan menjadikan mereka sebagai tawanan. Untuk menentukan orang-orang mana saja yang sebaiknya dibunuh, Genghis menggunakan metode yang terbilang unik.

Setiap tawanan perang Tatar diperintahkan untuk berdiri di samping roda kereta kuda yang panjang diameter asnya kurang lebih mencapai 90 cm. Jika orang tersebut lebih pendek dibandingkan bagian tegak as roda, maka orang tersebut akan dibiarkan hidup.

Namun jika orang tersebut lebih tinggi dibandingkan as roda, Genghis akan memerintahkan kepada anak buahnya supaya orang tersebut dibunuh dengan cara dipenggal. Akibatnya, hampir semua kaum pria Tatar tewas dalam eksekusi massal tersebut. Yang tersisa hanyalah orang-orang Tatar yang masih berusia anak-anak.

Anak Buah Genghis Pernah Berpesta di Atas Tubuh Musuhnya

Anak Buah Genghis Pernah Berpesta di Atas Tubuh Musuhnya
Anak Buah Genghis Pernah Berpesta di Atas Tubuh Musuhnya via painterest.com

Sebelum menjadi negara raksasa seperti sekarang, wilayah Rusia atau Rus pada awalnya hanya mencakup Eropa bagian timur. Pada tahun 1223, wilayah tersebut pernah diserbu oleh pasukan Mongol. Saat pasukan Rus mencoba menghentikan laju pasukan Mongol, pasukan Mongol dengan cerdik berhasil mengalahkan pasukan Rus di tepi Sungai Kalka.

Usai kemenangan tersebut, pasukan Mongol melanjutkan perjalanannya menuju kota-kota Rusia. Layaknya pasukan yang sedang dilanda euforia kemenangan, pasukan Mongol memutuskan untuk merayakan kemenangan ini dengan cara menggelar pesta.

Cara pasukan Mongol dalam menggelar pesta terbilang sadis. Para bangsawan dan prajurit Rus yang masih hidup dipaksa berbaring di atas tanah. Sesudah itu, sebuah papan raksasa ditempatkan di atas tubuh para bangsawan Rus tadi. Mereka juga menaruh meja dan alas duduk di atas papan raksasa tersebut.

Saat semuanya sudah siap, pasukan Mongol kemudian naik ke atas papan raksasa dan menggelar pesta minum-minum. Sementara para bangsawan Rus yang ada di bawahnya perlahan-lahan mati akibat tergencet. Ada alasan khusus mengapa pasukan Mongol menggelar perayaan dengan cara sekejam ini. Pasukan Mongol percaya bahwa darah golongan bangsawan tidak pantas untuk ditumpahkan. Jadi supaya mereka bisa membunuh bangsawan musuh tanpa membuatnya berdarah, mereka akan membunuh bangsawan musuh dengan cara menindihnya hingga tewas.

Saking Banyaknya Jumlah Korban Pasukan Mongol, Timbunan Mayat Mereka Nampak Seperti Gunung

Saking Banyaknya Jumlah Korban Pasukan Mongol, Timbunan Mayat Mereka Nampak Seperti Gunung
Saking Banyaknya Jumlah Korban Pasukan Mongol, Timbunan Mayat Mereka Nampak Seperti Gunung via kaskus.co.id

Wilayah China utara pada abad ke-13 sedang diperintah oleh Dinasti Jin. Jika dibandingkan dengan Mongol, perbandingan kekuatan antara Jin dengan Mongol ibarat bumi dan langit. Jika wilayah Jin dihuni oleh 53 juta orang yang bisa direkrut paksa menjadi prajurit, maka Mongol hanya memiliki 1 juta penduduk.

Namun bukan Mongol namanya jika merasa gentar duluan. Pada tahun 1211, pasukan Mongol memulai invasinya wilayah Dinasti Jin. Secara perlahan tapi pasti, wilayah-wilayah milik Dinasti Jin ganti dikuasai oleh pasukan Mongol.

Tahun 1214, pasukan Mongol akhirnya tiba di luar kota Zhongdu (sekarang bernama Beijing). Kota tersebut dilindungi oleh tembok raksasa setinggi 12 meter dan membentang sejauh 29 kilometer di sekeliling kota.

Karena kota tersebut terlalu kokoh untuk ditembus, pasukan Mongol memutuskan untuk melakukan blokade di sekeliling kota tersebut. Dengan begitu, penduduk kota Zhongdu tidak bisa lagi mendatangkan pasokan makanan dari luar.

Siasat tersebut berhasil. Hanya dalam rentang waktu beberapa bulan, persediaan makanan di Zhongdu sudah begitu menipis sehingga penduduknya terpaksa saling bunuh dan melakukan kanibalisme. Saat kondisi di dalam kota sudah demikian parah, penguasa kota Zhongdu pun memutuskan untuk menyerah dan membiarkan pasukan Mongol menduduki kota tersebut.

Namun mimpi buruk bagi penduduk Zhongdu ternyata baru saja dimulai. Sebagai hukuman karena penduduk kota tersebut tidak bersedia untuk menyerah begitu saja, pasukan Mongol membakar kota tersebut dan membantai para penduduknya.

Sesudah selesai melakukan pembantaian, pasukan Mongol kemudian pergi meninggalkan Zhongdu yang kini sudah berubah menjadi puing-puing dan timbunan mayat. Menurut kesaksian seseorang yang pernah melewati Zhongdu beberapa bulan kemudian, kondisi kota tersebut masih nampak begitu mengerikan. Tulang belulang para korban tewas nampak menumpuk hingga terlihat seperti gunung dari kejauhan.

Orang yang Memakamkan Genghis Khan Ikut Dibunuh

Orang yang Memakamkan Genghis Khan Ikut Dibunuh
Orang yang Memakamkan Genghis Khan Ikut Dibunuh via biografiku.com

Sebelum meninggal dunia, Genghis Khan sempat berpesan kepada anak buahnya supaya ia dikuburkan secara sembunyi-sembunyi agar tidak ada yang bisa menemukan jasadnya. Dan hal itulah yang dilakukan oleh para pengikutnya. Saat Genghis Khan akhirnya meninggal dunia, mereka membawa jasad pemimpin mereka ke kawasan pedalaman.

Prosesi penguburan jasad Genghis Khan dilakukan oleh sejumlah budak sambil diawasi oleh para prajurit bawahan Genghis Khan. Supaya para budak tersebut tidak bisa memberitahukan lokasi makam Genghis Khan, budak-budak tersebut dibunuh oleh para prajurit dan dikuburkan di tempat yang sama dengan makam Genghis Khan.

Saat lubang makam Genghis Khan sudah ditutup, para prajurit Genghis Khan menginjak-injak tanah di atasnya dengan memakai kuda. Supaya makamnya semakin sulit ditemukan, mereka juga menanam pohon di atas makam Genghis Khan.

Setelah selesai menguburkan Genghis Khan dan menyamarkan makamnya, para prajurit tersebut akan kembali ke pemukimannya. Setibanya mereka di sana, mereka ganti dibunuh oleh prajurit yang lain supaya mereka tidak bisa membocorkan lokasi makam Genghis Khan. Hasilnya, makam Genghis Khan pun tidak pernah diketahui hingga sekarang karena orang-orang yang mengetahui keberadaannya sudah dibunuh semua.

Sumber :
https://listverse.com/2016/08/27/10-brutal-moments-in-the-conquests-of-genghis-khan/
https://www.anehdidunia.com/

Fakta Gelap di Balik Bisnis Jual Beli Mayat Manusia di Inggris Pada Abad ke-19

Kalangan dokter harus sering-sering berurusan dengan tubuh manusia. Oleh karena itulah, mereka pun harus menguasai seluk beluk tubuh manusia. Untuk keperluan tersebut, mereka pun harus melakukan praktikum dengan memakai tubuh manusia sungguhan.

Fenomena serupa juga berlaku di Inggris pada abad ke-19. Saking tingginya kebutuhan akan mayat manusia, pemerintah Inggris sempat melegalkan praktik jual beli mayat pada masa itu. Namun bak pisau bermata dua, keputusan tersebut malah memunculkan rentetan kontroversi baru. Berikut ini adalah sebagian di antaranya.

Pekerja di Pabrik Sengaja Disekap Hingga Kelaparan Supaya Mayatnya Bisa Dijual

Pekerja di Pabrik Sengaja Disekap Hingga Kelaparan Supaya Mayatnya Bisa Dijual
Pekerja di Pabrik Sengaja Disekap Hingga Kelaparan Supaya Mayatnya Bisa Dijual via liststream.com

Di masa kini, jika seseorang sudah meninggal, maka mayat orang tersebut biasanya akan langsung dimakamkan. Hal itu pulalah yang pada awalnya berlangsung di Inggris. Namun menyusul disahkannya Anatomy Act oleh pemerintah Inggris, penduduk setempat kini merasa khawatir kalau mayat mereka kelak tidak akan dimakamkan secara layak, namun justru malah dijadikan subjek penelitian.

Anatomy Act adalah undang-undang yang pertama diresmikan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1832. Berdasarkan peraturan baru ini, mayat orang-orang yang tidak diklaim oleh sanak familinya boleh digunakan oleh kalangan medis untuk keperluan pembedahan dan percobaan.

Dikeluarkannya peraturan ini sebenarnya memiliki niat yang baik. Selama ini pihak rumah sakit dan universitas merasa kesulitan saat mereka membutuhkan mayat untuk keperluan pendidikan dan eksperimen.

Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, kasus-kasus mayat yang dicuri dari pemakaman pun marak terjadi. Dalam kasus-kasus tertentu, orang-orang bahkan sengaja dibunuh supaya mayatnya kelak bisa dijual kepada rumah sakit dan universitas yang membutuhkan.

Pemerintah Inggris lantas menerbitkan Anatomy Act untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun dalam perkembangannya, Anatomy Act malah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab supaya mereka bisa mendapatkan pemasukan dari praktik jual beli mayat secara tidak etis.

Kaum miskin menjadi salah satu golongan yang paling dirugikan dari peraturan ini. Pasalnya mereka tidak memiliki kekuatan finansial dan pendidikan yang memadai untuk melindungi diri. Mereka juga tidak memiliki siapa-siapa untuk mengklaim dan menguburkan mayat mereka kelak jika mereka nantinya meninggal dunia.

Di pabrik-pabrik yang menampung dan memperkerjakan orang miskin, pemilik pabrik bahkan sengaja menyekap para pekerjanya hingga mati kelaparan supaya mayat mereka sesudah itu bisa dijual.

Demi Mendapatkan Mayat Terbaik, Universitas-Universitas Elit Sampai Terlibat Persaingan

Demi Mendapatkan Mayat Terbaik, Universitas-Universitas Elit Sampai Terlibat Persaingan
Demi Mendapatkan Mayat Terbaik, Universitas-Universitas Elit Sampai Terlibat Persaingan via listverse.com

Inggris memiliki sejumlah universitas yang usianya sudah mencapai ratusan tahun. Universitas Oxford dan Cambridge adalah 2 dari sekian banyak universitas tersebut. Sampai-sampai kedua universitas tersebut namanya lebih tenar dibandingkan kota yang menjadi lokasi universitas-universitas tadi.

Namun kedua universitas tersebut juga memiliki sejarah kelamnya sendiri. Kedua universitas sendiri sama-sama memiliki jurusan kedokteran. Supaya murid-murid mereka bisa mengetahui seluk beluk tubuh manusia, pihak universitas pun memerlukan mayat manusia sungguhan sebagai alat peraga dan subjek percobaan.

Pada tahun 1883, Alexander Macalister dilantik menjadi Profesor Anatomi Universitas Cambridge. Tidak lama kemudian, Alexander atas izin pihak kampus mendirikan sebuah jaringan sistem untuk mengumpulkan mayat-mayat manusia dari seantero Inggris.

Sistem yang dibuat oleh Alexander tersebut kemudian ditiru oleh universitas-universitas lain yang juga memerlukan pasokan mayat untuk jurusan kedokteran mereka, termasuk Universitas Oxford. Orang yang dipercaya oleh Universitas Oxford untuk tugas tersebut adalah Arthur Thomson.

Akibat kalah start dari Alexander, Arthur pun terpaksa mencari mayat ke lokas-lokasi yang lebih jauh. Antara tahun 1895 hingga 1929, Arthur dilaporkan berhasil mengumpulkan lebih dari 400 mayat yang didapat dari Oxford, Leicester, Reading, dan Staffordshire.

Banyak Keluarga Miskin yang Menyembunyikan Mayat Anggota Keluarganya Sendiri

Banyak Keluarga Miskin yang Menyembunyikan Mayat Anggota Keluarganya Sendiri
Banyak Keluarga Miskin yang Menyembunyikan Mayat Anggota Keluarganya Sendiri via shutteratok.com

Sudah disinggung sebelum kalau golongan miskin merupakan salah satu golongan yang paling terancam sejak disahkannya Anatomy Act. Pasalnya saat mereka meninggal kelak, mayat mereka rawan dijual dan berakhir sebagai alat peraga di kampus-kampus.

Kalaupun orang yang meninggal masih memiliki sanak famili, bukan berarti nasib sang almarhum lantas bakal terjamin. Pasalnya sanak famili sang almarhum hanya memiliki waktu 7 hari untuk menunjukkan bukti kalau ia memiliki cukup uang untuk memakamkan almarhum. Jika batas waktu tersebut sudah lewat dan sanak famili tidak bisa menunjukkan bukti yang diminta, maka jasad almarhum dianggap legal untuk diperdagangkan.

Untuk mengakali peraturan tersebut, sejumlah keluarga miskin pun bertindak nekat. Mereka akan membawa jasad alarmhum secara diam-diam dan kemudian menyembunyikannya. Selama mayat almarhum masih disembunyikan, mereka akan pergi ke sana kemari untuk mengumpulkan uang supaya bisa memakamkan almarhum dengan layak.

Bermain kucing-kucingan dengan pihak berwajib sendiri bukanlah satu-satunya cara yang dilakukan oleh keluarga miskin supaya bisa melindungi jasad orang yang mereka cintai. Sejumlah keluarga miskin berinisiatif membuat perkumpulan supaya jika kelak ada anggota keluarga mereka yang meninggal, biaya pemakamannya bisa ditanggung secara patungan.

Wabah Dimanfaatkan Oknum Dokter untuk Menjual Mayat Secara Diam-Diam

Wabah Dimanfaatkan Oknum Dokter untuk Menjual Mayat Secara Diam-Diam
Wabah Dimanfaatkan Oknum Dokter untuk Menjual Mayat Secara Diam-Diam via wikipedia.org

Tahun 1831, Inggris dilanda wabah penyakit kolera yang berlangsung hingga tahun berikutnya. Banyak korban meninggal yang mayatnya langsung dikebumikan tanpa seizin pihak keluarga.

Kalangan dokter berdalih kalau prosedur ini harus dilakukan supaya kuman penyakitnya tidak sampai menyebar. Namun sejumlah keluarga merasa tidak percaya. Mereka curiga kalau pemakaman dilakukan secara terburu-buru supaya mereka tidak bisa mengetahui nasib anggota keluarga mereka yang meninggal.

Dugaan mereka belakangan terbukti sebagai dugaan yang tidak sepenuhnya salah. Pada bulan September 1832, seorang bocah berusia 3 tahun meninggal akibat kolera di Rumah Sakit Manchester.

Kakek korban ingin membawa pulang mayat cucunya supaya ia bisa memakamkan cucunya sendiri. Namun permintaan sang kakek ditolak dengan alasan mencegah penyebaran penyakit.

Sang kakek masih belum mau menyerah. Saat jasad cucunya sudah dikuburkan, ia nekat membongkar makam cucunya untuk memeriksa sendiri kondisi jasad cucunya. Alangkah terkejutnya ia saat melihat kepala cucunya sudah hilang.

Begitu kabar tersebut beredar, penduduk setempat merasa begitu murka. Sebanyak 3.000 orang beramai-ramai pergi menuju rumah sakit sambil menggotong peti mati. Sesampainya mereka di sana, mereka langsung merusak jendela dan perabotan yang ada di rumah sakit tersebut.

Sejumlah Wanita Nekat Menjual Mayat Bayinya Sendiri

Sejumlah Wanita Nekat Menjual Mayat Bayinya Sendiri
Sejumlah Wanita Nekat Menjual Mayat Bayinya Sendiri via listsream.com

Bukan hanya mayat orang dewasa yang diperdagangkan. Mayat bayi dan anak-anak juga ramai diperdagangkan. Bahkan mayat mereka cenderung memiliki harga jual yang tinggi akibat tingginya permintaan dari kalangan ilmuwan dan dokter. Pasalnya mereka membutuhkan mayat anak-anak untuk melakukan penelitian terkait masalah kehamilan.

Alasan lain mengapa mayat bayi banyak dicari adalah karena mayat mereka berukuran kecil. Dampaknya, mayat mereka pun dipandang ideal untuk mempelajari jaringan syaraf dan peredaran darah yang mencakup seluruh tubuh. Untuk keperluan pembelajaran tersebut, jaringan pembuluh mayat akan disuntik memakai cairan lilin yang sudah diwarnai.

Karena teknik kedokteran pada masa itu masih belum semaju sekarang, banyak peristiwa kelahiran yang berujung pada tewasnya sang janin atau bahkan ibunya. Janin-janin itulah yang kemudian dijual kepada mereka yang membutuhkan mayat bayi manusia. Dan karena faktor himpitan ekonomi, tidak sedikit kaum ibu yang nekat menjual bayinya sendiri.

Hal yang lebih menyedihkan lagi adalah ketika mengetahui bagaimana nasib mayat-mayat bayi tersebut seusai diteliti. Pada bulan April 1834, mayat seorang anak nampak terapung di sungai dalam kondisi sudah terpotong-potong.

Saat mayat tersebut diperiksa, bagian pembuluh darahnya nampak terisi oleh cairan lilin. Dugaan pun merebak kalau mayat anak tersebut adalah mayat hasil penelitian yang kemudian dibuang alih-alih dimakamkan secara layak.

Sumber :
https://listverse.com/2021/10/10/10-disturbing-facts-about-the-victorian-dead-body-trade/
https://www.manchestereveningnews.co.uk/whats-on/arts-culture-news/disease-death-body-snatching-dark-16288938
https://www.anehdidunia.com/

Tindak Kejahatan yang Pernah Dilakukan Memakai Drone

Drone merupakan perangkat menyerupai helikopter mini yang bisa dikendalikan dari jauh layaknya radio kontrol. Karena drone bisa terbang tinggi dan tidak memerlukan fasilitas penunjang yang mahal layaknya pesawat, drone sekarang kerap digunakan untuk mengambil foto dari ketinggian.

Namun layaknya pisau yang memiliki 2 sisi tajam, semakin maraknya penggunaan drone juga menyebabkan perangkat ini mulai banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang memiliki niat buruk. Berikut ini adalah 5 tindak kejahatan yang pernah dilakukan dengan memakai drone.

Mengintip

Mengintip
Mengintip via ichi.pro

John Henson adalah seorang pria asal Utah, Amerika Serikat. Suatu hari di tahun 2017, John baru saja selesai mandi dan hendak bersiap-siap untuk pergi bekerja. Namun ia kemudian mendengar suara aneh di luar jendela kamar mandinya.

Saat itulah, John melihat ada drone yang melayang tepat di luar jendela kamar mandinya. Drone tersebut bukanlah drone biasa, melainkan drone yang sudah dipasangi kamera.

Saat John memergoki drone tersebut, drone yang bersangkutan langsung terbang menjauh. Namun John tidak mau kalah. Ia langsung mengejar drone tadi hingga akhirnya drone tersebut mendarat dengan sendirinya di halaman parkir sebuah gereja.

John kemudian membawa drone tersebut ke kantor polisi dan melaporkan kejadian yang baru saja menimpanya. Saat polisi memeriksa drone tersebut, drone yang bersangkutan ternyata sudah diplester di bagian lampunya sehingga dronenya bisa terbang di kegelapan malam tanpa ketahuan.

Polisi juga memeriksa kamera yang terpasang pada drone dan menemukan gambar-gambar vulgar di dalamnya. Drone tersebut ternyata digunakan untuk mengintip dan mengambil gambar orang-orang yang sedang berada di dalam rumah tanpa izin.

Polisi berhasil menemukan pemilik drone tersebut karena sang pemilik drone sempat merekam dirinya sendiri beserta plat nomor kendaraan miliknya. Maka, polisi pun langsung mengeluarkan pengumuman lewat akun Facebook resmi mereka.

Dalam pengumuman yang sama, polisi meminta kepada pemilik drone untuk menyerahkan diri karena identitas mereka sudah ketahuan. Tidak lama kemudian, Aaron Foote dan Terisha Norviel pergi ke kantor polisi setempat untuk menyerahkan diri mereka sambil mengakui perbuatan tidak senonoh yang sudah mereka lakukan.

Menyelundupkan Narkoba

Menyelundupkan Narkoba
Menyelundupkan Narkoba via okezone.com

Kemajuan teknologi menyebabkan para pengedar narkoba turut beradaptasi supaya bisa menyelundupkan narkoba tanpa ketahuan. Drone menjadi salah satu metode yang dipilih untuk menyelundupkan narkoba ke dalam kompleks penjara yang notabene memiliki pengamanan berlapis dan dilindungi tembok tebal.

Di negara bagian Ohio, Amerika Serikat, drone sempat digunakan untuk menyelundupkan narkoba ke dalam kompleks penjara Mansfield. Drone tersebut mengangkut narkoba jenis heroin dan ganja.

Setelah berhasil mencapai sasarannya, drone tersebut langsung menjatuhkan paket narkoba ke bawahnya. Namun keberhasilan drone tersebut dalam menjalankan tugasnya langsung diikuti dengan keributan yang tidak diduga.

Para tahanan terlibat perkelahian karena mereka sama-sama menginginkan narkoba tersebut. Saat perkelahiannya berlangsung semakin parah, polisi pun terpaksa turun tangan. Mereka harus membubarkan para tahanan yang sedang berkelahi dengan memakai semprotan merica.

Sesudah berhasil memadamkan kerusuhan, polisi kemudian menggeledah para tahanan yang berjumlah hampir 200 orang untuk menemukan ada tidaknya narkoba yang mungkin mereka sembunyikan. Polisi juga menjebloskan sejumlah tahanan ke dalam sel isolasi atas tuduhan ikut terlibat dalam kerusuhan.

Mengintip Nomor PIN ATM

Mengintip Nomor PIN ATM
Mengintip Nomor PIN ATM via 20minutes.fr

Mesin ATM sekarang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Pasalnya dengan memakai mesin ATM, seseorang bisa mengirim atau menerima uang tanpa harus berlama-lama mengantri di bank.

Seseorang yang hendak pergi ke ATM selalu diwanti-wanti untuk tidak pernah mencatat nomor PIN miliknya ataupun memberitahukannya pada orang lain. Alasannya tidak lain karena jika nomor PIN seseorang sampai bocor, maka orang yang tidak bertanggung jawab bisa memanfaatkannya untuk mengambil uang dari rekening milik korbannya.

Supaya nomor PIN milik masing-masing nasabah senantiasa berada dalam kondisi aman, bilik ATM biasanya dilengkapi dengan kamera pengawas. Tombol-tombol yang ada pada mesin ATM juga ditempatkan dalam posisi yang agak tersembunyi supaya orang lain tidak bisa melihat saat seseorang mengetikkan nomor PIN miliknya.

Namun hal tersebut tidak lantas menghentikan niat orang-orang yang ingin membobol paksa rekening milik orang lain. Di Templepatrick, Irlandia Utara, seseorang pernah menerbangkan drone miliknya di dekat mesin ATM supaya bisa melihat nomor PIN yang dimasukkan oleh orang tersebut dari kejauhan.

Tindakan terlarang yang dilakukan oleh drone tersebut pada akhirnya berhasil diketahui oleh orang yang ada di lokasi. Drone tersebut spontan langsung terbang melarikan diri ke arah lain. Namun di tengah perjalanan, drone tersebut bertabrakan dengan taksi dan hancur.

Polisi berhasil menemukan pemilik drone dan memintanya membayar ganti rugi kepada sang pemilik taksi. Namun karena polisi tidak bisa membuktikan kalau pemilik drone ini memiliki niat buruk terhadpa rekening bank milik orang lain, pemilik drone tersebut tidak sampai ditahan.

Menyerang Polisi

Menyerang Polisi
Menyerang Polisi via liputan6.com

Drone bukan hanya bisa digunakan untuk menyelundupkan barang-barang terlarang, tetapi juga untuk mengganggu kinerja polisi itu sendiri. Ada beragam metode yang pernah digunakan oleh geng kriminal dengan memakai drone supaya polisi tidak bisa menghentikan sepak terjang mereka.

Di sebuah kota di Amerika Serikat pada tahun 2017, FBI pada awalnya hendak melakukan operasi pembebasan sandera. Mereka sudah menempatkan sejumlah personilnya di titik-titik tertentu untuk mengawasi perkembang situasi terkini di lapangan.

Saat itulah, personil FBI yang bertugas menjadi pengawas langsung dikeroyok oleh sekawanan drone. Akibatnya, FBI tidak bisa menjalankan misinya karena mereka yang seharusnya bertindak sebagai “mata” malah sibuk melindungi dirinya sendiri dari gangguan drone.

Dalam kasus lain, geng kriminal akan menerbangkan drone di dekat kantor polisi sambil mengawasi orang-orang yang keluar masuk kantor polisi. Jika yang keluar masuk dari kantor polisi adalah warga sipil, geng kriminal tadi akan menguntit orang tersebut untuk mencari tahu apakah orang yang bersangkutan merupakan saksi mata dari kasus yang melibatkan mereka.

Di Australia, drone juga pernah digunakan oleh geng kriminal setempat untuk membantu aktivitas penyelundupan mereka. Saat melakukan penyelundupan, mereka juga akan menerbangkan drone di sekitar lokasi. Begitu drone tersebut melihat ada polisi yang pergi menuju lokasi penyelundupan, para anggota geng bisa langsung pergi melarikan diri sambil menyembunyikan barang bukti.

Membunuh

Membunuh
Membunuh via inverse.com

Saat kelompok militan ISIS masih aktif di wilayah Irak dan Suriah, kelompok tersebut diketahui sangat giat memanfaatkan aneka macam teknologi terkini untuk membantu perjuangannya.

Drone merupakan contoh dari perangkat canggih yang digunakan oleh ISIS untuk keperluan perang. Saat pasukan Irak berhasil merebut kembali kota Mosul pada tahun 2017, pasukan Irak menemukan sejumlah bangunan yang digunakan oleh ISIS sebagai pabrik drone.

Drone pada dasarnya adalah pesawat kecil yang bisa dikendalikan dari jauh. Oleh karena itulah, ISIS memanfaatkan drone layaknya pesawat tempur. Drone-drone tersebut dilengkapi dengan persenjataan yang berbeda-beda untuk menyesuaikan sasaran penyerangannya.

Ada 2 tipe drone yang dikembangkan oleh ISIS untuk keperluan ini. Drone tipe pertama bisa mengangkut bom kecil dan dioperasikan layaknya pesawat pembom mini. Saat drone ini berada di atas sasarannya, drone tersebut akan langsung menjatuhkan muatan bomnya.

Drone tipe kedua juga dilengkapi dengan bom. Namun drone yang satu ini difungsikan layaknya pasukan bunuh diri. Saat drone tipe ini sudah berada dekat dengan sasarannya, drone tersebut akan langsung menabrakkan diri dan kemudian meledak bersama dengan sasarannya.

Sumber :
https://listverse.com/2018/07/26/10-crimes-committed-using-a-drone/
https://www.defenseone.com/technology/2018/05/criminal-gang-used-drone-swarm-obstruct-fbi-raid/147956/
https://www.anehdidunia.com/